[MOVIE REVIEW] ADA APA DENGAN CINTA 2? Bikin Baper!



                   
Saya memang termasuk generasi baru dalam hal menikmati film bergenre drama ber-rasa sastra ini, karena 14 tahun silam umur saya masih kurang lebih 9 tahun, masih belum cukup umur untuk menikmatinya di bioskop. Tapi siapa yang tidak tahu Ada Apa dengan Cinta? Film nge-hitz di awal tahun 2000 an yang juga kerap disebut-sebut sebagai salah satu icon kebangkitan film Indonesia pada masa itu yang memang sedang mati suri. Saya memang tidak mengenal film Ada Apa dengan Cinta atau AADC itu di tahun 2002, karena waktu itu saya masih terlalu kecil untuk mengetahui film tentang remaja, tetapi saya sudah menjadi fans berat Miles Production sejak film Petualangan Sherina yang dirilis di tahun 2000, yang – tentu saja, ber-kategori Semua Umur (SU) dan meledak di pasaran. Siapa yang tidak mengenal Petualangan Sherina saat itu? Bahkan hingga tahun 2015 kemarin, di waktu libur anak sekolah, sebuah stasiun TV masih menayangkannya sebagai konsumsi anak generasi sekarang. Dan saya mengetahui AADC di kurang lebih 2 tahun setelah film tersebut rilis, saat saya menonton filmnya yang ditayangkan salah satu stasiun TV dan sebuah stasiun TV yang lain pun membuatnya versi seriesnya. Masih lekat di ingatan banyak orang mengenai AADC 1, bukan hanya alur ceritanya, tetapi juga puisi, soundtrack film, karakter-karakter setiap tokohnya, bahkan potongan-potongan dialog yang akhirnya menjadi jargon. Saat Miles Production mengumumkan akan membuat sekuelnya di 2015 silam, saya ikut merasa antusias, se-antusias orang-orang yang saat itu menjadi saksi hidup kebangkitan film Indonesia. Penantian beratus-ratus purnama itu pun akhirnya tiba, pada 28 april 2016 salah satu sekuel yang paling ditunggu akhirnya dirilis.
Dari sebelum dirilis pun saya sudah menduga, AADC2 ini bakal diserbu penonton di hari pertama penayangannya, tetapi saya sangat tidak menduga, bahkan di hari ke 4 penayangannya, AADC2 masih diburu penonton. Saya benar-benar speechless waktu itu, waktu saya tahu bahwa tiket hari itu sudah hampir habis dan saya harus menunggu kurang lebih 4 jam untuk menonton AADC2. Setelah bersabar-sabar menunggu 4 jam bersama beberapa teman, akhirnya kami masuk juga. Saya benar-benar harap-harap cemas waktu itu, saya sedikit takut bahwa AADC2 ini tidak akan memenuhi ekspektasi saya dan penonton yang lain, tetapi perasaan itu salah! SALAH BESAR! Ada Apa Dengan Cinta 2 LUAR BIASA!
Ditilik mulai dari film yang pertama, cerita Ada Apa Dengan Cinta atau AADC itu selalu cheesy dan pasaran, tapi terkesan tidak murahan, malah berkualitas dan menurut saya yang kedua ini dikemas lebih apik, ciamik dan ceria, ditambah bumbu-bumbu sedikit komedi yang sontak membuat banyak penonton tertawa. Setelah (diceritanya) Cinta putus dengan Rangga 4 tahun silam, Pertemuan tidak terduga antara Rangga dan Cinta di suatu tempat yang tidak terduga pun sukses membuat penonton geregetan, bahkan tidak sedikit yang berteriak-teriak saking tegang dan geregetannya. Dan pertemuan itu sukses membuat baik Rangga maupun Cinta ‘baper’, Cinta yang masih kesal dan menganggap Rangga jahat karena memutuskan dirinya tanpa penjelasan pun mau bertemu dengan Rangga demi penjelasan tersebut, dan anggapan itu pun berhasil dipupuskan Rangga dalam waktu semalam, dengan menceritakan semua alasannya tanpa berbelit-belit. 
 Tanpa berbelit-belit dan alur yang baik dan rapih juga menjadi nilai plus dari film ini, tidak lupa juga dengan semua komponen yang dimiliki AADC yang dulu, yang masih benar-benar dipertahankan hingga sekarang, dari soundtrack yang -tentu saja, masih menggandeng Melly Goeslow dan Anto Hoed sebagai pengisinya, puisi Rangga yang kali ini di percayakan kepada Aan Mansyur sebagai penulis puisinya; puisinya bagus banget, tokoh-tokoh yang walaupun para aktris dan aktornya sudah tidak remaja lagi, tetapi masih bisa menghidupkan karakter-karakter 14 tahun silam,chemistry natural antar aktris dan aktornya, termasuk chemistry geng Cinta yang masih ciamik dan potongan dialog yang yang –bahkan waktu masih trailer pun sudah banyak yang meniru, seperti “Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu.. Jahat!” dan masih banyak lagi. Ah.. bener-bener bikin baper! Walaupun sudah keluar dari bioskop, saya pribadi masih terkesan dengan keseluruhan film AADC 2 ini, dan bisa dikatakan bahwa film ini berhasil untuk mengangkat unsur nostalgia. Saya memberikan standing ovation untuk Miles Production atas film-filmnya yang bukan hanya bagus tetapi juga menginspirasi. Dan menurutku AADC adalah salah satu dari film-film itu. Great work Riri Riza and Miles Production!


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta-Fakta Cast Full House Thailand

[MOVIE REVIEW] DILAN 1990: “Tatapan dan Gombalan-Gombalan Cerdas Nan Puitis yang Berhasil Membuat Hati Milea dan Penonton Meleleh”

[DRAMA REVIEW] Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo